Selain itu, Presiden Jokowi meminta agar setiap pemerintah daerah (Pemda) bisa mengidentifikasi harga-harga komoditas pangan apa saja yang tinggi di wilayahnya masing-masing dan dapat memberikan subsidi dari anggaran DAU dan DBH.”Kita juga refocusing 2 % dari Dana Alokasi Umum ( DAU ) dan Dana Bagi Hasil ( DBH ) yang akan di gunakan untuk subsidi berbentuk Bansos,” sambung presiden. Diwawancarai usai kegiatan, Bupati Tanjab Barat Drs. H. Anwar Sadat M. Ag mengatakan untuk menyikapi inflasi dengan kenaikan harga BBM Pemkab Tanjab Barat hari ini melaksanakan rapat dan memutuskan membentuk Satgas distribusi minyak dan gas. Dalam waktu dekat kita juga akan lakukan operasi pasar, ada tiga jenis komuniti pasar yang akan kita laksanakan diantaranya Cabai, Telur dan Minyak.”Harga cabai yang pada hari ini di pasaran Rp 6500/Kg, besok kita akan operasi pasar dengan harga Rp 5500/Kg, kita siapkan cabai sebanyak 500 Kg, telur sebanyak 5000 butir dengan harga Rp 2000 perbutir dan minyak sayur sebanyak 200 L yang berbentuk kemasan dengan harga Rp 15000/L,” Ujar bupati. Lebih lanjut, Pemerintah Daerah juga akan laksanakan subsidi berbentuk bansos, sebagaimana yang dianjurkan oleh presiden republik indonesia untuk menganggarkan dari biaya Dana alokasi Umum ( DAU ) dan Dana Bagi Hasil ( DBH ) sekitar 6,2 M. Kita juga akan lakukan penanaman bibit cabai sebanyak dua puluh ribu bibit cabai yang akan kita berikan kemasyarakat.”Saya berharap kompensasi ini bisa benar-benar dirasakan oleh masyarakat. Artinya kita tidak sekadar bagi-bagi bantuan, yang kita perlukan harus tepat sasaran, untuk dapat mengurangi laju inflasi yang terjadi di Provinsi Jambi khususnya di Kabupaten Tanjab Barat,” tutup bupati.(IS/Adv)