Tanjabtim,Lj – KH Zahrul Azhar As’ad atau yang lebih dikenal dengan nama Gus Hans hadir di Masjid Agung Nur Addarojad Muara sabak Barat Kabupaten Tanjung Jabung Timur Propinsi Jambi pada Kamis (14/12/2023). Gus Hans adalah pengasuh pondok pesantren Queensland Al Azhar Darul Ulum Jombang Jawa Timur.
Gus Hans sengaja diundang bupati Romi Hariyanto ke Muara sabak untuk memberi tausiyah yang dikemas Tabligh Akbar bersama masyarakat Tanjabtim. Tabligh Akbar ini sekaligus tasyakuran atas selesainya renovasi Masjid Agung Nur Addarojad. Masjid yang terletak di pusat perkantoran Pemkab Tanjabtim di Bukit Menderang Kelurahan Rano Muara sabak Barat.
Gus Hans yang datang sehari sebelumnya sempat berbincang lama dengan Romi di kediamannya. Agaknya dari perbincangan itu dia tahu soal hajat Romi untuk ikut di Pilkada Gubernur Jambi tahun 2024. Apalagi, pada Rabu malam (13/12/2023) Gus Hans dan Romi juga bertemu para pimpinan pondok pesantren se Provinsi Jambi. Dalam jamuan makan malam Romi dan Gus Hans berdialog soal tata kelola pesantren. Berbagai persoalan yang dihadapi pesantren selama ini mengemuka. Salah satunya soal kemandirian pesantren. Gus Hans dan para pimpinan ponpes sepakat bahwa kemandirian pesantren harus diikhtiarkan secara sistematis.
Bukan hanya soal pesantren, dalam dialog itu juga mengemuka soal Romi yang digadang maju pilkada gubernur. Adalah Gus Chris Januardi pimpinan ponpes Al Ikhlas Muarabungo yang pertama menyampaikan. “Meski Bang Romi belum sempat silaturahmi dengan kami para pengurus pondok di Bungo dan Tebo, tapi kami sudah banyak mendengar tentang sosok beliau dan Alhamdulillah kami melihat beliau ini sosok yang bisa diharapkan terutama bagaimana memajukan pondok pesantren di Jambi khususnya,’’kata Gus Januardi.
Gus Januardi menyampaikan bahwa soal kemandirian ponpes memang sangat penting diupayakan. Namun menurutnya ada hal yang tak kalah penting yaitu isu kenyamanan para pengasuh atau pengajar ponpes. Disampaikannya, belakangan para pengajar pondok kerap mendapatkan perlakuan tak menyenangkan bahkan intimidasi dan persekusi dari sejumlah pihak yang tidak bertanggung jawab. “Sayangnya para pemimpin Jambi hari ini tidak ada yang mau menanggapi isu ini, karena itu kami butuh pemimpin yang lebih berani dan sosok itu kami lihat ada di Bang Romi. Ini bukan harapan saya Bang, ini aspirasi hampir seluruh pondok,’’ harap Gus Januardi.
Menanggapi Gus Januardi, Romi berjanji akan selalu terdepan dalam ikhtiar memperbaiki kondisi pesantren. Baik soal kemandirian maupun soal isu ketidaknyamanan para pengasuh atau pengajar sebagaimana dikeluhkan Gus Januardi. “Namun tentu semua harus kita rumuskan bersama karena yang paling tau kondisi dan kebutuhan pesantren ya para Kiyai ini,’’kata Romi.
Sementara itu, dalam dialog sekitar satu setengah jam itu Gus Hans yang datang jauh dari Jombang juga sempat mendoakan Romi dan diaminkan seluruh Kiyai yang hadir. “Kita doakan pak bupati, Pak Haji Romi insyaAllah naik kelas dan bisa lebih mengayomi pondok pesantren yang ada di Jambi ini, tadi saya sempat berbincang dengan beberapa Kiyai, saya melihat komitment beliau pada pondok ini luar biasa, kita doakan beliau jadi Gubernur Jambi,’’ucap Gus Hans.
Ucapan Gus Hans itu ia ulang kembali saat memberi tausiyah dalam Tabligh Akbar Kamis pagi. Bahkan ucapannya itu dijadikan pembuka. “ Makan mie lauknya jamur, Haji Romi insyaAllah jadi gubernur,’’ ucap pria yang lahir di Jombang pada 23 Maret 1976 itu, diamini para jamaah Tabligh akbar.
Gus Hans diketahui sebagai juru bicara Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak saat mencalonkan diri pada pemilihan Gubernur Jawa Timur lalu. Gus Hans adalah generasi keempat pondok pesantren yang didirikan kakek buyutnya yang kini berisi lebih 12 ribu santri. Lelaki bersahaja ini juga dikenal kerap mengisi tausiyah dalam sebuah segment televisi swasta nasional. Dia juga membintangi salah satu iklan produk minuman kesehatan (R2N/*)