MUARASABAK,Lj- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanjung Jabung Timur sejak satu pekan terakhir rutin melakukan patroli kesiapsiagaan di 4 Kecamatan yang rawan banjir.
Patroli ini dilakukan guna mengecek ketinggian muka air disejumlah wilayah yang mulai naik, akibat curah hujan yang cukup tinggi beberapa waktu terakhir.
Kepala BPBD Tanjabtim Helmi Agustinius saat di Konfirmasi, ia menyatakan dari prediksi BMKG Provinsi Jambi, Kabupaten Tanjung Jabung Timur telah memasuki musim penghujan, yang rentangnya dimulai sejak Bulan November 2023 hingga Januari 2024.
“Dengan kondisi tersebut, kami dari pihak BPBD telah memberikan surat himbauan resmi, melalui Pimpinan Daerah kepada camat-camat untuk mewaspadai kondisi cuaca saat ini,” jelasnya, Sabtu (12/12/2023).
Dirinya juga menjelaskan, bahwa tim terpadu telah memetakan beberapa wilayah yang masuk dalam kategori rawan musibah banjir, diantaranya Kecamatan Dendang, Berbak, Mendahara Ulu dan Geragai.
Untuk ke empat wilayah ini, banjir kerap terjadi akibat limpahan ataupun luapan air dari sungai Batanghari dan sebagian Wilayah di Kecamatan geragai biasanya luapan air berasal dari wilayah perkebunan milik PT, akibat dari kanal-kanal yang mengalami penyumbatan sampah dan rumput liar yang tumbuh.
“Sementara untuk di wilayah pesisir biasanya akan terjadi banjir Rob, seperti Kecamatan Kuala Jambi, Nipah Panjang dan Mendahara. Dalam mengambil tindakan awal kesiapsiagaan sejumlah personil telah aktif melakukan patroli sejak 1 Desember 2023 lalu,” pungkasnya.
Terdapat dua wilayah yang mulai banjir, yakni di Desa Kota Baru dan Desa Suka Maju Kecamatan Geragai. Meski air belum masuk sampai kedalam rumah namun ketinggian air sudah memenuhi pekarangan.
“Untuk itu kewaspadaan perlu ditingkatkan, mengingat jika curah hujan kembali tinggi, maka kemungkinan air masuk kedalam rumah warga bisa saja terjadi. Sebab dua desa ini termasuk daerah dengan catatan rawan banjir,” tuturnya.(*/SB)