Sambut Hari Bahkti Adhyaksa ke 62 dan HUT IAD ke 22, Kejari Tanjung Jabung Barat Santuni Anak Panti Asuhan dan Purnaja di Tanjab Barat Diduga Proses Tender Cacat Hukum, Rekanan Bakal Pidanakan Pokja Banyak Salah Lokasi, Proyek di Dinas PU PR Tanjabbar Dibatalkan Bupati Tanjab Barat Serahkan Bantuan Korban Banjir di Kecamatan Betara

SKK Migas & Universitas Indonesia Kerjasama Peningkatan SDM Kesehatan Hulu Migas

Jakarta,Lj – 25 Mei 2023. Sumber Daya Manusia menjadi salah satu kunci dalam mendukung pencapaian target industri hulu migas.

Terkait hal tersebut, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) terus melakukan langkah-langkah untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) di industri hulu migas, termasuk SDM di bidang kesehatan.

Untuk mencapai tujuan tersebut SKK Migas menggandeng Universitas Indonesia. Penandatanganan perjanjian kerjasama tersebut dilaksanakan di kantor SKK Migas, Rabu (25/5).

Lingkup kerjasama antara SKK Migas dengan Universitas Indonesia (UI) meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat di bidang kedokteran okupasi untuk mendukung kegiatan usaha hulu migas. Perjanjian kerjasama tersebut ditandatangani oleh Sekretaris SKK Migas Shinta Damayanti dan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH, MMB. Turut hadir mendampingi dalam penandatanganan perjanjian kerjasama adalah Kepala Divisi Sumber Daya Manusia dan Organisasi SKK Migas Daniel Kurnianto, Direktur IMERI Fakultas Kedokteran UI beserta jajaran terkait.

Perjanjian kerja sama ini adalah kelanjutan dari kerjasama yang telah dilakukan SKK Migas dan UI sebelumnya untuk periode 2018-2023. Dengan berakhirnya perjanjian tersebut, SKK Migas dan UI bersepakat untuk melanjutkan kerjasama untuk 5 (lima) tahun kedepan. “Perjanjian kerjasama terkait pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat di dalam bidang kedokteran okupasi berjalan dengan baik, SKK Migas dan juga Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) telah merasakan manfaat dari perjanjian tersebut. Sehingga SKK Migas memperpanjang kerjasama untuk 5 (lima tahun) kedepan”, kata Sekretaris SKK Migas dalam sambutannya (25/5).

BACA JUGA  Bupati UAS Tinjau Korban Kebakaran dan Sekaligus Berikan Bantuan

Lebih lanjut Shinta menyampaikan manfaat dari kegiatan yang telah dirasakan meliputi antara lain policy brief pada manajemen penanganan pandemi di hulu migas, penelitian dalam dampak bahaya kesehatan bagi pekerja industri hulu migas (bising, hidrokarbon, heat stress, ergonomic), penelitian mengenai metode skrining penyakit jantung (upaya penurunan angka fatality yang disebabkan penyakit), program pendidikan spesialis kedokteran okupasi bagi dokter SKK Migas, KKKS dan Non KKKS, dan program lainnya.

“Saya berharap kebermanfaatan perjanjian dapat diteruskan sehingga kedepannya program kesehatan kerja di lingkungan Hulu Migas dapat berjalan baik guna mendukung produktifitas pekerja di Hulu Migas dan seluruh Mitra Kerja yang ada. Termasuk juga kegiatan-kegiatan yang terkait dengan pengabdian masyarakat di sekitar wilayah operasi hulu migas”, ujar Shinta.

Pada implementasi perjanjian kerja sama sebelumnya, dukungan pada pelaksanaan program kesehatan kerja di KKKS telah dirasakan manfaatnya bagi kedua belah pihak baik Universitas Indonesia dan lingkungan Hulu Migas. “Kami berharap dukungan dan manfaat yang diperoleh dari kerjasama ini dapat lebih meningkat lagi dimasa yang akan datang, mengingat tantangan industri hulu migas akan semakin meningkat dalam upaya mencapai target peningkatan produksi migas nasional di tahun 2030 yaitu produksi minyak 1 juta barel per hari (BOPD) dan gas 12 miliar kaki kubik per hari (BSCFD). Karenanya kita semua harus menyiapkan SDM yang sehat dan produktif untuk mendukung pencapaian tersebut”, imbuh Shinta.

BACA JUGA  Ame Ahmad Pimpin FPTI Tanjab Barat Periode 2023 - 2027

Pada kesempatan yang sama Dekan Fakultas Kedokteran UI menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh SKK Migas dan bersyukur bahwa kerjasama yang telah terjalin 5 (lima) tahun. Kerjsama ini adalah bagian dari tri darma perguruan tinggi dari Universitas Indonesia. Pemahaman mengenai situasi lingkungan kerja dirasakan masih kurang sehingga menyebabkan adanya pekerja terpapar berbagai penyakit yang menjadi beban pemberi kerja. Prof Ari menekankan perlunya pemahaman yang baik antar pemberi kerja dan pekerja.

Prof Ari menambahkan di Indonesia ada 92 Fakultas Kedokteran, namun hanya FK UI yang memiliki kedokteran okupasi. Fakta ini menunjukkan kepedulian dari FK UI, namun pada sisi lain menunjukkan bahwa kebutuhan kedokteran okupasi yang rendah di Indonesia. Diharapkan semakin banyak pemberi kerja, termasuk industri hulu migas yang meningkatkan kepedulian terhadap pentingnya mengenai kedokteran okupasi.

“Saat ini fasilitas kesehatan semakin baik, namun yang tidak kalah pentingnya adalah membangun kesehatan dibagian hulu yaitu bagaimana mencegah agar tidak ada orang yang sakit. Karena hal ini tentu akan meningkatkan produktifitas para pekerja dan juga menurunkan beban biaya kesehatan pemberi kerja”, terang Prof Ari. (*/Vin)

Share :

Baca Juga

Berita

SKK Migas Sumbagsel Galang Dukungan Untuk Capai Target Produksi Migas Sumbagsel Tahun 2023

Advetorial/Society

Wabup Hairan Hadiri Rakor Forum LLAJ Dalam Menyambut Bulan Ramadhan 1444 H

Berita

Malam Arakan Sahur, Pemkab Tanjab Barat Sediakan Gerai Vaksinasi

Berita

Bupati Tanjabbar Dampingi Gubenur Jambi Serahkan Bantuan ke Korban Musibah Kebakaran

Berita

Mengayomi Insan Siber, SAH Terima Penghargaan Sahabat Pers Indonesia dari SMSI Pusat

Berita

Budokai Jambi Laksanakan Gasukku

Berita

Desa Siau

Berita

Sekda Tanjabbar Bakal Diganti ?