KUALA TUNGKAL,Lj – Sebagai lumbung Minyak dan Gas (Migas) di Provinsi Jambi, pembangunan di Kabupaten Tanjab Barat tidak bisa lepas dari Dana Bagi Hasil (DBH) Migas.
Bagaimana tidak, dalam setiap tahun, ratusan Miliar Rupiah DBH Migas dikucurkan Pemerintah Pusat melalui APBD Kabupaten.
Tahun 2024 ini, tak kurang Rp 400 Miliar berhasil diraih Tanjab Barat, dimana DBH migas tahun 2024 Rp 248,2 Miliar. Ditambah dana kurang salur selama 3 tahun belakang membuat angka tersebut membengkak Rp 400 Miliar lebih.
Besarnya DBH Migas yang didapat menjadikan Tanjab Barat sebagai Kabupaten dengan APBD Terbesar Seprovinsi Jambi senilai Rp 2,18 Triliun.
“Pendapatan dari DBH Migas yang besar, tentunya berimbas ke APBD Kabupaten. Dimana dengan dana yang cukup pemerintah kabupaten bisa lebih leluasa untuk membangun apa yang dibutuhkan masyarakat,”ujar Ikmal Mardiansyah, Pemred media lingkarjambi.id
Diterangkannya, sejumlah KKKS (Kontraktor Kontrak Kerja Sama) Migas yang beroperasi di Tanjab Barat terus berkontribusi dan bersinergi dengan pemerintah kabupaten dalam pembangunan.
“Tak hanya dari DBH Migas, CSR dari KKKS juga sangat terasa manfaatnya bagi warga. Seperti PetroChina International Jabung Ltd yang kita ketahui melalui Program Pengembangan Masyarakat (PPM) nya selalu ditunggu masyarakat,”timpal Ketua Serikat Media Siber (SMSI) Kabupaten Tanjabbar ini.
Data yang dihimpun, lanjutnya, untuk tahun 2024 ini saja, SKK Migas – PetroChina Internasional Jabung Ltd menyerahkan bantuan Pembangunan infrastruktur, diantaranya peningkatan Jalan Sungai Dungun Parit Deli tahap 2 dengan Panjang 3000 Meter dan Lebar 7 Meter, Bantuan Pembangunan Gedung Serbaguna Petro Catur Manunggal dan ada juga Bantuan Beasiswa untuk Pelajar SD, SMP, SMA.
“Yang terbaru bantuan ternak sapi sebanyak 29 ekor dan bantuan penurunan stunting. Ini sangat dirasakan masyarakat Tanjabbar, terutama masyarakat disekitar wilayah produksi,”terangnya.
Kedepan, dia berharap tak hanya PetroChina saja yang program CSR nya bisa dirasakan masyarakat. “Di Tanjab Barat ada Jade Stone Energi dengan akatara project nya, kami berharap ada juga program CSR yang bisa dirasakan langsung masyarakat sekitar,”tandasnya.
Sementara l, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Tanjabbar, Ir H Firdaus Khatab MM, tak menampik besarnya sumbangsih DBH Migas bagi Pemkab Tanjabbar.
“DBH Migas kami naik terus. Tahun 2024 naiknya sangat tinggi. Tapi, itu karena ada dana kurang salur 3 tahun terakhir. Itu diakumulasikan 2024, sehingga terlihat besar,” ujar Firdaus.
Sama dengan di Tanjabtim, DBH Migas yang diterima Pemkab Tanjungjabung Barat juga digunakan untuk pembangunan infrastruktur, pelayanan publik, serta fasilitas kesehatan dan pendidikan.
Khusus DBH Migas, Pemkab Tanjabbar fokus pada kebutuhan utama masyarakat, yaitu infrastruktur dan pelayanan publik. Tanjungjabung Barat masih kekurangan infrastruktur dasar.
Pembiayaan pembangunan yang dibutuhkan Pemkab Tanjabbar jauh lebih besar. Di wilayah Seberang Kota, jalannya sampai sekarang masih belum layak untuk kendaraan roda empat. Masih ada 28 kilometer jalan yang rusak.
DBH Migas Tanjabbar juga digunakan untuk fasilitas kesehatan, karena sifatnya untuk masyarakat banyak. Lalu untuk fasilitas pendidikan. Saat ini tidak sampai 10 persen lagi bangunan Sekolah Dasar (SD) berdinding papan.
Dulu, di wilayah Tungkal Ilir seluruh bangunan SD berdinding papan. Tapi sekarang berkat adanya DBH Migas gedungnya sudah berkonstruksi beton. DBH Migas jelas-jelas sangat membantu.
Firdaus menegaskan, DBH Migas sangat dirasakan manfaatnya. Pemkab Tanjabbar berkomitmen mempergunakan DBH Migas untuk kepentingan umum. Karena itu kerja sama dengan SKK Migas dan KKKS migas harus terus dijaga, demi keberlanjutan pembangunan Tanjungjabung Barat.
“Kami terus melakukan komunikasi intens dengan KKKS. Selama ini tidak pernah ada konflik. DBH Migas sangat membantu. Kalau DBH Migas tidak ada, bisa menghambat pembangunan,” ungkapnya.(*)